Mesin diesel pertama dikembangkan pada tahun 1893 oleh Rudolf Diesel dan dinamai menurut namanya. Ini hanyalah sebuah mesin pembakaran internal. Ini menjadi sangat populer dengan penemuannya karena sangat berbeda. Sangat kontras dengan mesin bensin atau gas. Ini umumnya diproduksi dalam versi dua langkah dan empat langkah. Pada usia awal penemuannya, itu banyak digunakan sebagai pengganti mesin uap alat tulis. Sejak 1910, mesin ini hanya digunakan di kapal selam dan kapal.
Sejak tahun 1930 dan seterusnya penggunaan mesin jenis ini meluas dan ditemukan penggunaannya di lokomotif, truk besar dan pembangkit listrik. Kemudian juga telah digunakan di mobil. Dari tahun 1970, penggunaannya meningkat secara signifikan pada kendaraan on-road dan off-road yang lebih besar. Pada tipe ini hanya udara yang pada awalnya dimasukkan ke dalam ruang bakar. Kemudian udara dikompresi dengan perbandingan kompresi antara 15:1 dan 22:1.
Pada kira-kira puncak langkah kompresi maka bahan bakar disuntikkan langsung ke dalam chamber dengan perbaikan injeksi bahan bakar solar. Panas dari udara terkompresi menguapkan bahan bakar dari tetesan. Pada sistem awal, bahan bakar yang disuntikkan dengan bantuan udara terkompresi mengatomisasi bahan bakar yang memaksa masuk ke mesin melalui nosel. Proses ini disebut injeksi udara-ledakan. Hari ini layanan mesin diesel dinaikkan ke tekanan ekstrim oleh pompa mekanis. Ini dikirim ke ruang bakar oleh injektor yang diaktifkan tekanan dengan udara terkompresi. Dengan metode injeksi langsung ini, injektor menyemprotkan bahan bakar melalui 4 hingga 12 lubang kecil di nosel.
Namun, mesin diesel injeksi udara awal memiliki pembakaran yang unggul. Karena tingkat pembakaran rendah dari mesin baru, penelitian sekarang sedang dilakukan dan paten diambil untuk menggunakan beberapa bentuk injeksi udara. Hal ini terutama untuk mengurangi oksida nitrogen dan polusi, kembali ke implementasi awal dengan pembakaran yang unggul. Mesin awal dioperasikan dengan tenang juga.
Dalam aspek utama yang modern memegang desain asli Rudolf Diesel yaitu menyalakan bahan bakar dengan kompresi pada tekanan yang sangat tinggi di dalam silinder. Namun, sistem saat ini menggunakan apa yang disebut proses injeksi padat dengan banyak tekanan tinggi dan injektor berteknologi tinggi. Mesin tidak langsung yang digunakan secara luas juga dapat dianggap sebagai pengembangan terbaru dari mesin pengapian bola panas kecepatan rendah. Sistem perbaikan injeksi bahan bakar diesel telah dipopulerkan karena proses operasi yang kompleks.
Komponen vital dari semua mesin adalah pengatur mekanis atau elektronik untuk mengatur kecepatan idling dan kecepatan maksimum mesin. Ini mengontrol tingkat pengiriman bahan bakar. Untuk memulai injeksi menghasilkan tekanan dan suhu di dalam silinder yang lebih tinggi. Meskipun efisiensi yang lebih tinggi dicapai di sini tetapi juga menghasilkan kebisingan mesin yang lebih tinggi. Selain itu, peningkatan jumlah emisi oksida nitrogen (NOx) juga terjadi karena suhu pembakaran yang lebih tinggi. Jika awal injeksi tertunda, pembakaran tidak sempurna terjadi dan efisiensi bahan bakar juga berkurang. Seiring dengan itu, peningkatan jumlah asap knalpot yang mengandung hidrokarbon yang tidak terbakar juga keluar.
No comments!